MATEMATIKA MASIH MENJADI “MOMOK“ PALING MENAKUTKAN DALAM UJIAN NASIONAL 2009

Bookmark and Share
Ujian Nasional sudah semakin dekat. Semua sekolah sudah mempersiapkan diri dengan menyusun program kegiatan untuk menambah bekal bagi peserta didiknya agar tidak gagal dalam menghadapi UN. Kegiatan itu diantaranya lebih mengintensifkan kegiatan les, membimbing secara khusus peserta didik yang dianggap lemah pada mata pelajaran tertentu, juga melaksanakan tray out untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesiapan peserta didiknya.

Dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional ternyata matematika tetap merupakan mata pelajaran yang dianggap paling berat atau paling sulit. Hal ini diungkapkan beberapa siswa yang kebetulan saya temui. Dan saya yakin ini dialami semua peserta didik di manapun. Timbul pemikiran saya kenapa standar nilai kelulusan kok disamakan antara mata pelajaran yang sangat sulit dengan mata pelajaran yang relatif lebih mudah. Anggap saja kenapa standar nilai Sosiologi kok disamakan dengan Matematika, Bahasa Indonesia disamakan dengan Bahasa Inggris. Sedangkan kita tahu standar ketuntasan untuk menentukan kenaikan kelas berbeda, biasanya kalau mata pelajarannya sulit maka standarmya rendah dan kalau mudah maka standarnya tinggi. Kenapa dalam Ujian Nasional kok disamakan.
Barangkali itu bisa menjadi bahan pertimbangan, dan bahan pemikiran para penentu kebijakan dalam dunia pendidikan di negeri ini, agar matematika tidak selalu menjadi ”momok”, atau ”memedi”, atau ”taluh”, kasihan matematika itah.):

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment

Please comment politely.